Kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak

Kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak

Kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak

Setiap hari, kita dihadapkan dengan berbagai informasi baru yang terus-menerus mengalir ke otak kita. Informasi ini dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari media sosial, berita, hingga percakapan sehari-hari dengan orang lain. Namun, apakah Anda pernah berpikir tentang bagaimana kurangnya informasi baru dapat mempengaruhi persepsi waktu pada otak kita?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University College London menemukan bahwa kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak. Dalam penelitian ini, para partisipan diminta untuk melakukan tugas yang membosankan dan monoton selama 50 menit tanpa adanya informasi baru yang diberikan kepada mereka. Hasilnya, para partisipan melaporkan bahwa waktu terasa lebih lambat dan mereka merasa bosan dan lelah.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kurangnya informasi baru dapat membuat otak kita merasa terbebani dan tidak terstimulasi, sehingga membuat kita merasa bahwa waktu berjalan lebih lambat dari biasanya. Hal ini dapat menjelaskan mengapa waktu terasa lebih lambat saat kita sedang menunggu sesuatu yang membosankan atau monoton.

Dari penelitian ini, kita dapat belajar pentingnya memberikan informasi baru kepada otak kita secara teratur. Kita perlu mengisi waktu kita dengan kegiatan yang menarik dan bermanfaat untuk menjaga otak kita tetap terstimulasi dan terhindar dari rasa bosan. Dengan begitu, kita dapat menjaga persepsi waktu kita agar tetap normal dan tidak terpengaruh oleh kurangnya informasi baru.

Jadi, jangan biarkan otak Anda kekurangan informasi baru. Selalu cari hal-hal baru dan menarik untuk diikuti agar waktu terasa lebih cepat dan terasa lebih berarti. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.